SUARAMELAYU.CO.ID — KONGHIN TERAK, BANGKA TENGAH — Pengawasan Jalan PUPR Kabupaten Bangka Tengah, katakan akan dilakukan pengaspalan pada hari Senin atau Selasa, 9,10/10.
Perihal ini disampaikan Edi selaku pegawai PUPR Kabupaten Bangka Tengah Bidang Pengawasan Lapangan saat dimintai tanggapan oleh suaramelayu.co.id pasca tuntutan warga setempat (red. Konghin) yang merasa dirugikan akibat Jalan setempat yang berada Kecamatan Simpang Katis, wilayah Kabupaten Bangka Tengah yang tidak kunjung dilakukan pengaspalan oleh pihak kontraktor hingga menimbulkan dampak lingkungan, juga pasca meminta Kejati tegur kontraktor dan Instansi terkait karena pihak kontraktor merugikan warga dan diduga lalai.
Baca :
Kegiatan Proyek Senilai 4 Miliar lebih, Abaikan Aktifitas Dan Kesehatan Masyarakat
Baca Juga :
Proyek Jalan Abaikan Kesehatan Warga, Warga Minta Kejati Tegur CV. BORNEO ELNUSA Dan PUPR Bangka Tengah
Dalam tanggapannya, kepada suaramelayu.co.id Dia mengatakan, pada hari ini, Sabtu, 7 Oktober 2023 sudah mulai melakukan pengaspalan pada kegiatan Penanganan Long Segmen Jalan Konghin – Terak Kabupaten Bangka Tengah yang dikerjakan oleh CV. BORNEO ELNUSA yang menghabiskan anggaran yang berjumlah lumayan besar berkisar 4 milyar lebih dari anggaran APBD Kabupaten Bangka Tengah, DAK Tahun 2023 dengan nama kegiatan Penanganan ruas jalan Konghin – Terak, Link Konghin dan Link Terak.
” Hari ini mulai ngaspal
Pak, Terak, link jln Konghin-terak”, katanya. Sabtu, 7/10.
Tidak sampai disitu, Edi juga mengatakan, lokasi Jalan konghin yang dikeluhkan oleh warga yang terkena dampak dari lambatnya pengerjaan pengaspalan itu akan segera dilakukan pengaspalan pada esok hari berikutnya Senin dan Selasa (9,10/23)
” Aok pak, hari ni terak dulu,besok Konghin
InsyaAllah sore ni alat mobilisasi ke Konghin, setelah itu pemadatan lagi, kemungkinan Senin or Selasa ngaspal
Terimakasih ni Pak la bantu kontrol” Jelas Edi.
Adanya informasi ini, H, warga sekaligus pengusaha toko kelontong yang sebelumnya, meminta Kejati tegur Kontraktor dan PUPR terkait perihal ini, yang mana, H merasa dirugikan, saat dikabarkan perihal ini, dia mengucapkan terima kasih dan akan tetapi tetap mengupayakan untuk menghubungi pihak kontraktor guna meminta pertanggungjawaban atas kerugian yang dialaminya, di akibatkan debu jalanan dampak dari keterlambatan pengaspalan yang diduga lalai dilakukan oleh pihak kontraktor.
” Terima kasih, kalau emang la nak di aspal. Tetapi sebagai warga yang dirugikan atas lambatnya pengerjaan pengaspalan selama kurang lebih tiga bulan hingga memasuki bulan ke empat ini, saya meminta pertanggungjawaban dari pihak kontraktor, karena banyak barang dagangan saya yang rusak hingga tidak bisa lagi dijual” Papar H.
TN, yang disebut – sebut selaku pengawas lapangan dalam pengerjaan tersebut hingga saat ini belum juga memberikan tanggapan. (7/10/2023)
Redaksi. / TIM.