Reses di Toboali, Ferry Ungkap Beratnya Tanggung Jawab Menampung Aspirasi Masyarakat

Uncategorized152 Dilihat

BANGKA SELATAN – Ada hal berbeda yang disampaikan Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ferry, saat melaksanakan kegiatan reses di Kelurahan Sukadamai, Toboali. Di hadapan warga, ia mengungkapkan bahwa kegiatan reses bukan hanya seremonial, tetapi membawa beban moral dan tanggung jawab besar bagi dirinya.

“Berat rasanya melaksanakan reses. Apa gunanya kami menyerap aspirasi masyarakat kalau ujung-ujungnya tidak bisa direalisasikan?” ujar Ferry dengan nada penuh kejujuran.

Ferry menjelaskan bahwa reses merupakan agenda rutin bagi setiap anggota dewan untuk menjaring aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya. Namun, ia tak menampik bahwa kondisi keuangan pemerintah daerah saat ini sedang tidak ideal—bahkan mengalami defisit—sementara pemerintah pusat pun melakukan efisiensi anggaran.

Ia berbagi cerita dari pengalaman reses-reses sebelumnya. Menurutnya, permintaan masyarakat sangat beragam dan mendesak, mulai dari jalan rusak hingga bantuan alat tangkap nelayan. Sayangnya, keterbatasan anggaran kerap menjadi penghalang utama.

“Pak, jalan kami rusak, tolong dibantu. Pak, kami butuh alat tangkap ikan,” kenang Ferry menirukan suara warga. “Semua dicatat, semua diharapkan. Tapi kami juga tidak tahu pasti bisa atau tidak diwujudkan. Itu yang bikin sedih.”

Meski demikian, Ferry tetap menunjukkan sikap optimis. Ia menegaskan bahwa setiap aspirasi yang menyangkut kebutuhan prioritas masyarakat akan terus diperjuangkannya.

“Jangan khawatir, bapak ibu. Usulan-usulan penting akan tetap saya kejar. Kalau belum bisa tahun ini, kita upayakan tahun depan. Saya tidak akan berhenti memperjuangkannya,” tutup Ferry dengan penuh semangat. (Abie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *