Kegiatan Proyek Senilai 4 Miliar lebih, Abaikan Aktifitas Dan Kesehatan Masyarakat

Bangka Tengah, Berita670 Dilihat

SUARAMELAYU.CO.ID — KONGHIN, BANGKA TENGAH —

Kegiatan Penanganan Long Segment Jalan Konghin -Terak Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Prov.Kep.Babel ) senilai 4 Miliar lebih tak peduli dengan aktifitas dan kesehatan warga sekitar.

Pasalnya, akibat dari pengerjaan jalan yang tak kunjung diaspal membuat warga sekitar geram, perihal itu dikarena debu tanah yang selalu menyelimuti daerah tersebut sehingga aktifitas masyarakat sangat terganggu.

Selain mengganggu kesehatan masyarakat sekitar, para pedagang diruas jalan tersebut mengeluhkan barang dagangannya yang penuh dengan debuh dan terancam tidak laku dan rusak.

Kepada Redaksi, warga dan para pedagang mengaku jika hal ini belum ada solusi antisipasi debu maka mereka akan menuntut pihak terkait untuk ganti rugi dan bertanggung jawab atas semua kerugian.

Pantauan awak media dilapangan, aktifitas masyarakat yang hilir mudik kendaraan roda dua maupun roda empat yang sangat ramai sehingga menimbulkan debu berterbangan apalagi dimusim panas saat ini.

Seperti yang disampaikan AN, salah seseorang warga setempat kepada awak media ia mengatakan sejak tiga bulan terakhir terkena dampak dari jalan yang yang tak kunjung diaspal sehingga menimbulkan debu.

Tiga bulan terakhir ini kami makan debuh, bahkan lewat di jalan inipun malas dan sangat tersiksa. Kami berharap pihak pemenang tender proyek ini harus bertanggung jawab, jangan hanya ambil keuntungan, kesehatan dan aktifitas masyarakat diabaikan begitu saja“. Ungkapnya. Rabu 4/10/.

Dikesempatan yang sama, perihal serupa juga disampaikan salah satu pemilik toko kelontong warga sekitar, AR, bahwa dampak dari jalan yang tidak kunjung diaspal itu mengakibatkan debu yang sangat tebal sehingga membuat omset usaha mereka menjadi turun drastis.

Tidak hanya itu , dampak tersebut mengakibatkan rusak dan kotornya perkarangan dan perabotan alat rumah dikarenakan debu yang tebal ikut masuk ke dalam rumah.

Akibat dari pembangunan jalan yang tak kunjung usai sehingga menimbulkan debu, membuat penjualan kami menurun dratis, selain masuk ke perkarangan rumah, debu juga masuk sampai didalam menempal pada barang – barang dagangan dan perabotan rumah kami.

Sekarang ini toko kami jarang dibuka karena tidak tahan dengan debu yang begitu banyak“, jelasnya.

Lebih lanjut ia mengharapkan, pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah khususnya instansi terkait (PUPR) agar memberikan teguran kepada kontraktor agar lebih memprioritaskan kepentingan umum juga kesehatan warga masyarakat setempat.

Kami berharap pemerintah daerah khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dan Pertanahan Kabupaten Bangka Tengah untuk memberi teguran kepada Kontraktor untuk lebih prioritaskan kepentingan umum dan kesehatan bagi masyarakat”, Tutupnya.

Atas dasar ini, Redaksi masih mengupayakan untuk menghubungi pihak penanggung jawab kegiatan proyek guna mencari alasan perihal jalan yang tidak kunjung dilakukan pengapalan hingga menimbulkan dampak lingkungan.

Berbeda, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bangka Tengah saat dihubungi terkait perihal ini belum memberikan tanggapan. (5/10/2023)

Redaksi.
Pewarta : Kristian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *