Imam Wahyudi Serap Aspirasi Warga Mendo Barat, Stunting Jadi Prioritas

Uncategorized52 Dilihat

BANGKA – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Imam Wahyudi, menggelar kegiatan reses masa sidang II tahun sidang I di Desa Petaling, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Sabtu (17/5/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Mendo Barat Erwin Ismatudin Gutawa, SE., M.Ec.Dev, unsur Forkopimda, kepala desa se-Kecamatan Mendo Barat, serta masyarakat setempat yang antusias menyampaikan berbagai aspirasi.

Dalam sambutannya, Imam Wahyudi menyampaikan komitmen untuk memperjuangkan seluruh aspirasi masyarakat, meski kondisi keuangan daerah sedang tidak stabil.

“Harapan kita semua, aspirasi yang disampaikan bisa kita perjuangkan bersama, walaupun anggaran kita juga lagi tidak baik-baik saja,” ujarnya.

Politikus asal Partai Babel ini menegaskan bahwa masalah stunting menjadi fokus utama yang akan diperjuangkannya di tingkat provinsi. Menurut Imam, upaya penanganan stunting sangat penting untuk menjamin kualitas generasi mendatang.

“Yang paling penting adalah masalah stunting. Maka stunting yang ada di daerah kita ini akan menjadi perjuangan utama,” tegasnya.

Dalam sesi dialog, para kepala desa dan tokoh masyarakat turut menyampaikan berbagai keluhan dan harapan. Kepala Desa Mendo Barat menyoroti kondisi infrastruktur yang masih tertinggal, khususnya perbaikan kantor camat yang belum pernah direhabilitasi.

“Kecamatan ini bisa dikatakan tertinggal. Dari dulu kantor camat belum pernah direhab,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Zed menyampaikan aspirasi terkait alokasi anggaran untuk sektor pertanian. Ia menjelaskan bahwa desanya memiliki lahan sawah seluas 150 hektar yang dimanfaatkan secara optimal oleh warga.

“Desa kami kreatif, lahan sejengkal pun dimanfaatkan. Sawah kami luasnya 150 hektar. Kalau masih ada anggaran, mohon dibagi juga untuk Desa Zed. Dulu kita pernah berhasil beternak kerbau,” ujarnya penuh harap.

Menutup kegiatan reses, Imam Wahyudi memastikan bahwa semua masukan dan keluhan yang diterima akan menjadi catatan penting untuk diperjuangkan dalam pembahasan anggaran di DPRD Provinsi Bangka Belitung.

“Apa yang disampaikan hari ini menjadi catatan penting bagi kami di DPRD. Kami akan kawal agar pembangunan di desa-desa seperti Mendo Barat ini tidak tertinggal,” pungkasnya. (Suf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *