SUARAMELAYU.CO.ID — MENDO BARAT, BANGKA —
Suhendro Anggara Putra, aktivis Muda Bangka Belitung asal Sungailiat Kabupaten Bangka berencana akan membawa perihal masalah ini ke Mabes Polri, terkait salah satu perusahaan sawit yang diduga menyerobot lahan masyarakat Mendo Barat, Jumat (13/10/2023).
Aktivis Muda yang cukup dikenal bersuara lantang membela kepentingan masyarakat ini mengatakan, bahwa pihaknya telah menerima pengaduan masyarakat Mendo Barat yang melaporkan bahwa lahan kebun mereka diserobot dan dikuasi oleh perusahaan sawit PT Sinar Agro Makmur Lestari (SAML) secara sepihak.
Berdasarkan informasi tersebut Hendro dan timnya melakukan investigasi ke lapangan untuk membuktikan kebenarannya kamis, (12/10/2023) kemarin.
Dari hasil penelusuran tim dilapangan dan dari hasil yang dihimpun dari masyarakat, ternyata benar bahwa lahan warga yang kini dikuasai oleh PT SAML sudah dikelola ditanami kelapa sawit sejak 1 juli 2021 lalu hingga saat ini.
” Dari hasil penelusuran kami ke lapangan dan dari keterangan dari masyarakat setempat ternyata benar, bahwa lahan milik warga telah krlola dan sudah ditanami dengan batang sawit sejak tanggal 1 Juli 2021 lalu. Dan hingga saat ini”, ujar hendro.
Tidak hanya itu, hendro juga mengatakan, masyarakat pemilik lahan sudah melakukan beribu cara untuk mengambil kembali lahan atau hak mereka namun tidak membuahkan hasil,
” Kasianmasyarakat kecil, mereka sudah mengupayakan beribu cara agar paham mereka kembali, tetapi hingga saat ini tidak membuahkan hasil.
Dijadikan tempat pengaduan bagi masyarakat, saya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk membantu menyelesaikan persoalan ini.
Saya sebagai tempat mereka mengadu tidak akan tinggal diam Saya juga akan mengambil langkah untuk menyelamatkan hak masyarakat yang dizalimi.
Oleh karena itu, saya akan mengirimkan surat terbuka kepada bapak Presiden Republik Indonesia untuk melakukan pembelaan atau mengambil kembali hak masyarakat yang saat ini di duga dirampas oleh PT SAML.
Insa Allah saya wakafkan Zahir dan Batin saya untuk membela masyarakat yang terzolimi, Apapun saya korbankan untuk masyarakat selama itu benar
Dalam waktu dekat saya beserta tim akan berangkat ke Jakarta untuk membuat laporan khusus ke mabes polri dan kementerian-kementerian yang terkait lainnya”, Kata Hendro.
Menurutnya, Berdasarkan informasi yang diterima bahwa persoalan ini sudah disidangkan di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN) yang mana pada Putusan PTUN Pangkalpinang No. 2/G/2020/PTUN.PGP tanggal 18 Agustus 2020 dengan amar putusannya menyatakan menolak eksepsi tergugat I dan tergugat II intervensi untuk seluruhnya.
Dalam pokok sengketa mengabulkan gugatan pada penguggat untuk seluruhnya. Menyatakan Batal keputusan Bupati Bangka nomor 188.45/1285/DINPERKKP/2018 tanggal 7 September 2018 tentang pemberian lokasi kepada PT SAML di Desa Mendo, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kemudian pada tingkat Pengadilan Tata Usaha Negara Medan dengan Putusan Nomor 214/B/PT.TUN-MDN tanggal 3 Desember 2020 yang amar putusannya menerima permohonan banding dari tergugat I dan tergugat II. Hasil putusannya menguatkan Putusan PTUN Pangkalpinang yang dimohonkan pihak PT SAML
Dilanjutkan pada Tingkat Mahkamah Agung dengan amar Putusan No. 271/K/TUN/2021 tanggal 18 Agustus 2021 yang amar putusannya menolak permohonan kasasi PT SAML dan Bupati Bangka.
” Jadi Alhamdulillah kita sudah punya bukti-bukti kuat dan akurat untuk membawa laporan ini secara khusus ke pusat.
Tidak ada kata menyerah untuk membela masyarakat, saya akan berjuang sampai titik penghabisan untuk mengambilkan hak masyarakat yang dirampas oleh perusahaan SAML”, tutupnya. (*)
Redaksi.