Bangka Belitung —
Relawan Ormas Projo Provinsi Bangka Belitung ( Babel) merespon pernyataan elite PDI- Perjuangan yang ‘menyerang’ Joko Widodo usai Pilpres 2024.
Ketua DPD Projo (Pro Jokowi) Babel, Rato Rusdiyanto mengatakan, partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut seakan menyalahkan Jokowi lantaran Ganjar-Mahfud kalah dikontestasi Pilpres 2024.
“Gara-gara PDIP kalah Pilpres kemarin lalu Pak Jokowi disalahkan atas kekalahan itu. Bahkan Pak Jokowi didiskreditkan,” katanya, Sabtu (4/5/2024).
Rato Rusdianto menegaskan Pilpres 2024 diselenggarakan dengan transparan. Selain itu menurutnya, para kontestan sudah lama melakukan persiapan.
“Rakyat Indonesia sudah pada cerdas. Rakyat tau mana yang harus dipercayakan untuk memimpin negara besar ini.
Kalau mereka mau menerima, tentunya mereka sadar dikeliling mereka, jangan kan rakyat yang sudah melek politik, anak anak yang belum bisa memilih juga bisa mikir mana calon presiden yang pantas untuk memimpin.
Pada ujungnya yang memilih sesuai persepsi serta hati nurani,”Katanya.
Hal serupa, dikatakan Abie Ketua DPC Projo Kabupaten Bangka Tengah, ia menilai.
“Suara konstituen di Babel ini nyaris tidak diperhitungkan, sebab mengingat jumlah pemilih jauh dibawah provinsi lain,
Tetapi patut dijadikan sample, daerah yang kecil pemilihnya, tetapi menang telak.
Sebaiknya para petinggi PDIP di Babel agar lebih peka dan melakukan evaluasi internal sendiri.
Kalau kita melihat perjalanan jejak rekam dunia politik di Babel preode-preode sebelumnya, di Bangka- Belitung PDI-Perjuangan selalu unggul.
Kekalahan Pilres kemarin hususnya di Babel kita ambil contoh, menurut pandangan saya ada dua faktor penyebab
Pertama, kemenangan Prabowo-Gibran adalah kemenangan rakyat, selain itu di internal mereka sendiri PDIP terlihat sibuk dan hanya fokus menyelamatkan diri masing-masing pada suara pileg. Karena hampir semua elitenya maju dalam kontestasi, malah yang banyak yang bekerja relawan -relawan yang notabene diluar internal partai.
Kedua, dari faktor internal mereka sendiri, ada elit-elit tertentu yang terkesan mengkerdilkan dan menganggap remeh pihak lain tak terkecuali pihak pihak yang sebelumnya punya hubungan tertentu dengan masyarakat.
Imbasnya, kita mana tau ? Bisa jadi simpatisannya sendiri pun kemarin mendukung Prabowo-Gibran.
Nah, dua faktor inilah yang menyebabkan kemenangan Prabowo-Gibran telak di kepulauan yang kecil ini.
Jadi saya mohon para elite PDIP jangan pernah salahkan Jokowi dahulu, turun dan kroscek lah ke daerah-daerah yang tadinya lumbungnya suara PDIP”,Papar Abie sambil tersenyum kecil.
Tidak ketinggalan, menanggapi hal tersebut, senada Jauhari Sekjen DPD Projo Babel juga angkat bicara.
“Seharusnya pernyataan tersebut tidak terlontarkan, karena menyakiti hati masyarakat dan rakyat Indonesia yang tingkat kepercayaan kepada pak Jokowi begitu tinggi.
Dari seluruh pemimpin negara didunia pun, mengakui, kalau Jokowi dalam memimpin mendapatkan kepercayaan tinggi.
Pernyataan seperti itu harusnya tidak keluar dari elite politik PDIP karena sedikit banyaknya akan menjadi Bumerang bagi pencalonan Kepala daerah yang bakal bertarung dalam Pilkada serentak yang diusung oleh partai PDI-Perjuangan”, ujarnya.
Jauhari melanjutkan
menurutnya, pihak yang kalah memerlukan contoh kedewasaan dari para tokoh atau partai politik.
“Berdewasalah dalam berpolitik. Seandainya pihak Prabowo-Gibran yang kalah dan PDIP yang menang, pasti beda cerita nya,”tambahnya.
Pernyataan Projo Babel ini menanggapi pernyataan politikus PDIP Hendrawan Supratikno yang menyebut Jokowi telah mbalelo atau memberontak terhadap PDIP
Bahkan, Hendrawan menyatakan Jokowi bakal dikucilkan sebagai hukuman, yang akan diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (5/5/2024)
(Redakdsi/Suaramelayu.co.id/ Sony Harta)