SUARAMELAYU.CO.ID — PANGKALPINANG — Problematika kerusakan dan segala bentuk kehilangan didalam sebuah pusat perbelanjaan yang semakin kompleks, menuntut adanya suatu perhatian yang serius dari semua pihak. Khususnya dari pihak pengelola dan pihak Security pusat perbelanjaan, agar
untuk mencari dan melaksanakan suatu solusi yang tepat dan benar, sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan masalah-masalah sosial khususnya masalah sosial yang dihadapi oleh para pedagang dan pengunjung.
Salah satu masalah sosial yang terjadi dalam pusat perbelanjaan yang dimaksud adalah tindak pencurian yang terjadi diruang lingkup pusat perbelanjaan. Yang dalam hal ini Pusat Perbelanjaan BTC Kota Pangkalpinang
Seperti yang menimpa Ansori, salah-satu pedagang lantai dasar pusat perbelanjaan BTC. Kehilangan yang dialaminya kini terjadi yang ke empat kalinya kembali terjadi.
Perihal ini lantas membuatnya geram dan baru diketahui oleh anaknya Kiki pada rabu pagi saat hendak membuka kios dan menggelarkan dagangannya. (26/4/24) pasca menjalani lebaran Idul Fitri 1444 H.
Dalam kejadian ini, pencurian kali ini terbilang unit, karena pelaku meninggalkan satu coretan bertuliskan kata “LAPER” disatu buah kertas didepan kios.
Sebelumnya kios yang ditinggalkan oleh pemiliknya Ansori dalam keadaan tertutup rapi dari mulai sabtu malam (2/4/23) hingga dibuka kembali pada rabu pagi (26/4/23).
Korban Ansori menceritakan saat dihadapan awak media mengatakan.
Totol Kerugian materi dan non materil berkisar Rp,10.000.000.,( Sepuluh Juta Rupiah).
Selain kerusakan barang, korban juga kehilangan uang cast dan juga kehilangan barat dagangan. Dan dalam melancarkan aksinya diduga pelaku mengunakan satu buah gunting yang sampai saat ini masih disimpan oleh korban.
” Ini kehilangan yang ke empat kalinya, sebelumnya pernah terjadi di tahun lalu, dan waktu itu pihak management BTC bertanggung jawab dan mengganti semua kerugian. Dan totol Kerugian kami ini, baik materi dan non materil berkisar 10 juta lah, karena
Selain uang cast, ada juga barang yang dirusak dan barang yang hilang.
Sepertinya dalam melancarkan aksinya diduga pelaku mengunakan gunting yang sampai saat ini masih saya disimpan”, papar ansori.
Tidak sampai disitu, setelah diketahui kejadian ini, korban langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak Security BTC. Alih-alih Berharap mendapatkan solusi dan jawaban yang menyenangkan dari pihak Security, kekecewaan dan kekesalan korban bertambah saat salah satu Scurity berkata dengan suara tinggi dan kasar saat ditemui korban.
” Setelah kejadian ini, Ku langsung melaporkan perihal ini kepada Security yang bernama Eds- (inisial) , tapi bukannya mendapatkan solusi, malah oknum Security malah bersuara dengan nada tinggi dan marah marah” jelasnya.
Untuk mencari penyebab atas keterangan dari korban kehilangan, Eds oknum Danru Security saat dikonfirmasi awak media lewat dinding whatsapp menginformasikan kepada awak media agar datang ke posko security dan mengarahkan ke Deputi Securitynya diBasement
“Besok pagi kita konfirmasi ke BPK ya pak.langsung ke posko security basement.ktmu sama deputy saya”, kata Eds lewat dinding whatsapp.
Kiki, selaku anak dari korban kehilangan mengatakan, hadirnya pedagang disitu, pihak pedagang membayar kewajiban dengan membayar retribusi sewa bulanan sebesar Rp,2,500.000 ( Dua juta lima ratus rupiah) dan membayar biaya cas Rp,350.000 (Tiga ratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulan kepada Pihak pengelola BTC.
” Kami sudah menunaikan kewajiban kami, Artinya, segala bentuk keamanan barang para pedagang menjadi tanggung jawab management BTC dan Scurity”, pangkas kiki.
Andre, salah satu pengelola BTC saat dikonfirmasi awak media perihal bagaimana bentuk tanggung jawab Management BTC lebih memilih bungkam walaupun pesan sudah dibaca (centang dua)
Nurul, juga yang disebut sebut sebagai pengelola saat dimintai tanggapannya perihak bentuk pertanggungjawaban dari pihak pengelola BTC, lewat jaringan telepon mengatakan, belum bisa memberikan kejelasan dikarenakan belum masuk kerja hingga tanggal 2/5/23 mendatang dan baru mendapatkan kabar atas kejadian tersebut. (27/423)
Abi-red