PANGKALPINANG – Bank Sumsel Babel Cabang Pangkalpinang resmi menurunkan suku bunga flat untuk pinjaman konsumtif Aparatur Sipil Negara (ASN), dari sebelumnya 8 persen menjadi 5,1 persen. Kebijakan ini mulai berlaku pada Mei 2025 dan merupakan hasil kerja sama antara pemerintah daerah dan manajemen perbankan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri di wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
Penurunan suku bunga ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung yang menginginkan adanya keringanan pembiayaan bagi ASN, khususnya dalam mengakses pinjaman multiguna dan kebutuhan konsumtif lainnya. Langkah tersebut dinilai strategis untuk mendukung stabilitas ekonomi rumah tangga para pegawai negeri sipil, sekaligus meningkatkan motivasi kerja mereka dalam memberikan pelayanan publik yang optimal.
“Kami ingin ASN bisa fokus bekerja tanpa dihantui beban pinjaman berbunga tinggi. Dengan bunga flat 5,1 persen, kita harap mereka lebih tenang secara finansial dan bisa mengatur keuangan keluarga dengan lebih sehat,” ujar Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dalam pernyataannya, Sabtu (25/5/2025).
Gubernur menegaskan bahwa ASN memiliki peran vital sebagai garda terdepan pelayanan publik di pemerintahan provinsi, kabupaten, maupun kota. Karena itu, dukungan terhadap kesejahteraan mereka menjadi salah satu prioritas pembangunan sumber daya manusia di Bangka Belitung.
Kepala Cabang Bank Sumsel Babel Pangkalpinang, Irwan Kurniawan, membenarkan bahwa kebijakan ini berlaku menyeluruh bagi seluruh ASN yang mengajukan pinjaman konsumtif. Ia menyebut langkah ini sebagai bentuk komitmen lembaganya dalam mendukung kebijakan pemerintah daerah yang pro terhadap kesejahteraan aparatur negara.
“Penurunan suku bunga ini adalah bukti nyata sinergi antara perbankan dan pemerintah. Kami siap melayani ASN dengan proses yang cepat, transparan, dan tentunya bunga yang sangat kompetitif,” ujar Irwan saat ditemui pada Jumat (23/5/2025).
Menurut Irwan, pinjaman konsumtif dengan skema bunga flat 5,1 persen ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pembiayaan pendidikan anak, renovasi rumah, hingga kebutuhan darurat lainnya. Ia memastikan bahwa layanan pinjaman ini tetap memenuhi prinsip kehati-hatian dan sesuai regulasi perbankan.
Diharapkan, kebijakan baru ini mampu memberikan dampak positif terhadap pengelolaan keuangan pribadi ASN, yang selama ini kerap terdampak oleh tingginya bunga pinjaman konvensional di pasaran.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga berharap agar kebijakan serupa dapat diikuti oleh lembaga keuangan lainnya sebagai bentuk dukungan terhadap program pembangunan daerah, terutama dalam hal peningkatan kualitas pelayanan publik melalui kesejahteraan ASN.
“Dengan keuangan yang sehat, kinerja ASN pasti akan semakin baik. Ini bagian dari ekosistem pelayanan publik yang ideal,” tutup Gubernur. (Abie)